HRD atau
sebagian orang menyebutnya Personalia atau ada sebagian lagi yang menyebutnya
‘bagian SDM’ adalah orang-orang atau karyawan yang bertugas mengawal perusahaan
agar mampu mencapai GOAL atau tujuan perusahaan yang dituliskan dalam visi,
misi dan value perusahaan.
HRD sering
digambarkan sebagai sosok menakutkan, mengerikan, galak, jaim, sok tahu, sok
sibuk, kaki tangan pengusaha, dll. Sah-sah saja jika ada orang atau karyawan
yang berpikiran seperti itu, yang mungkin saja pemikiran seperti itu hadir
karena pengalaman pribadi saat berhubungan dengan sosok HRD di perusahaannya.
Untuk menjadi seorang HRD yang unggul memanglah tidak
mudah. Seorang HRD harus memiliki wawasan yang luas. Dengan cara apa seorang
HRD dapat mengembangkan wawasannya? Tidak lain yaitu dengan belajar. Ya,
belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Terus dan terus menambah
kompetensi belajar. Belajar tidaklah harus didalam kelas, belajar bisa melalui
berbagai banyak cara, misalnya melalui internet. Sebut saja facebook, twitter, google, social media, yahoo, blog, televisi,
radio, Koran, ataupun majalah.
v Hubungan HRD dengan Open Minded
Saat seorang HRD
sedang berbicara mengenai idea atau sebuah gagasan, kita harus sadar bahwa ide
tersebut dapat dilihat dari berbagai sisi, tergantung dari dari sudut mana kita
memandangnya. Berpikir kedepan adalah bagian dari peran kepemimpinan dan
strategi manajemen yang dimiliki HRD. Maka pemikiran yang terbuka harus
diterapkan oleh seorang HRD, karena tidak ada seorang manusia yang memiliki
karakter yang sama atau persis sama seratus persen dengan yang lain. Oleh sebab
itu seorang HRD harus bisa membuka pikirannya. Dengan membuka pemikiran maka
HRD tersebut akan jauh lebih mengerti pandangan orang lain, dan juga menambah
akan pengetahuannya.
v Hubungan HRD dengan Myelin
Melakukan
perubahan untuk mendapatkan hasil yang terbaik merupakan salah satu cara
seorang HRD menggapai kesuksesannya. Selalu berlatih walaupun kegagalan itu
pasti ada, namun seorang HRD tidak putus asa akan terus berlatih dan mengasah
kemampuannya yang ada. Sama halnya dengan Myelin, dengan terus menerus berlatih
merupakan salah satu pengembangan diri dalam menambahkan potensi HRD itu
sendiri.
v Hubungan HRD dengan Pengembangan Diri dan Keputusan
Menentukan Tujuan
Seorang HRD pastilah
memiliki sebuah tujuan. Tujuan untuk sukses dengan segala potensi yang dimiliki
setiap karyawan. HRD harus mempunyai keputusan dalam setiap pergerakannya.
Misalkan, perusahaan yang dipegang HRD tersebut akan mengadakan rapat dengan
beberapa divisi dari perusahaan lain. Keputusan HRD pada saat rapat adalah ia
harus mendapatkan kumpulan-kumpulan informasi yang dapat memacu kinerja
karyawannya. Jadi, keputusan yang dibuat oleh HRD tersebut adalah sebuah
tujuan. Tujuan untuk maju mencapai puncak kesuksesan.
0 komentar:
Posting Komentar