Senin, 16 Desember 2013

HRD HIGHLIGHT - To Be a Super HRD

Tugas terpenting dari kepala HRD adalah "Developing People" (mengembangkan potensi manusia). HRD megah artinya dalam sebuah perusahaan itu dia memiliki trainer sendiri, fasilitator sendiri, dan coach sendiri. Sebelum mengembangkan potensi SDM, seorang HRD harus mampu mengebangkan dirinya sendiri terlebih dahulu, karena HRD adalah ujung tombak sebuah perusahaan yang akan menentukan maju atau mundurnya sebuah perusahaan. Seorang HRD harus memiliki Intelektual Quotion (IQ) yang tinggi, akan tetapi di samping memiliki IQ yang tinggi, HRD harus memiliki Emotional Quotion (EQ) yang jauh lebih tinggi dari IQ, karena akan percuma jika hanya memiliki IQ yang tinggi namun tidak di iringi dengan EQ yang tinggi juga. Ya, istilahnya, akan percuma jika seseorang hanya memiliki kepintaran yang tinggi tapi tidak bisa mengendalikan kecerdasan emosinya. Adapun perbandingan antara EQ dan IQ, yang dimana EQ harus lebih besar 80% dibandingkan dengan IQ, ketika kita dapat mengendalikan kecerdasan emosional dengan baik maka kecerdasan intelektual pun akan menyesuaikannya.

Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang 5 (lima) aspek Kecerdasan Emosional yang harus dikuasai HRD atau SDM yang ada di dalam sebuah perusahaan :

1. SELF AWARNESS : Kesadaran seseorang tentang SWAN (Strange, Weakness, Ambition, Need),  jadi seseorang harus mampu menyadari tentang kekuatan, kelemahan/kekurangan, ambisi dalam mencapai tujuan, dan kebutuhan yang diinginkannya.

2. SELF REGULATION : Seseorang harus mampu mengontrol emosinya, contoh ketika dia mendapatkan kritikan - kritikan dari orang lain atau berusaha menjatuhkan reputasinya, dia harus selalu tenang dalam menghadapi keadaan seperti itu.

3. SELF MOTIVATION : Seseorang harus mampu menjaga motivasi dalam dirinya, salah satu contoh dia harus tetap kuat dan tegar ketika dia sedang mendapatkan tekanan - tekanan yang sifatnya menjatuhkan. jangan mudah menyerah dan putus asa ketika mendapatkan keadaan yang seperti itu.

4. EMPHATY : Seorang pemimpin harus mampu merasakan perasaan orang lain di dalam suatu perusahaan. Untuk mampu merasakan perasaan orang lain maka seorang pemimpin harus bisa dan bersedia mendengarkan apapun keluh kesah dari orang lain/bawahannya.

5. SOCIAL SKILL : Harus mampu berkomunikasi dan berhubungan baik dengan orang lain. Sebuah perusahaan akan berjalan baik jika seluruh SDM-nya dapat saling berkomunikasi dan berhubungan baik satu sama lain, bukannya saling menjatuhkan dan menjelek - jelekkan. Seorang HRD harus mampu mempersatukan seluruh SDM yang ada di dalam suatu perusahaan.

Setelah memaparkan bahwa HRD adalah ujung tombak sebuah perusahaan, sekarang saya akan mencoba menjelaskan tentang Asset terpenting di dalam sebuah perusahaan, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM).
Aset terbagi menjadi 2, yaitu, Aset dilihat dari Dimensi Benda dan Aset dilihat dari Dimensi Penampakan.
Dilihat dari Dimensi Benda terbagi menjadi 2, yaitu, HIDUP dan TAK HIDUP. Asset HIDUP mencakup SDM itu sendiri, sedangkan Asset yang TAK HIDUP itu sarana pra sarana untuk SDM, seperti bangunan, tanah, kendaraan, Mesin dan sebagainya. untuk asset TAK HIDUP ini menurut saya tidak terlalu penting, karena akan sia - sia jika sarana dan pra sarana yang di miliki sebuah perusahaan itu mewah dan canggih tapi tidak ada SDM yang bisa mengoperasionalkan dengan baik, maka akan berantakan semuanya.
    Dilihat dari Dimensi Penampakan  terbagi menjadi 2, yaitu Tangibles (terlihat) dan Intangibles (tidak terlihat). Seorang HRD yang Super harus mampu  mengembangkan  kemampuan yang Intangibles ini, karena kemampuan Intangibles ini sering disebut kemampuan/potensi yang tak terhingga (Unlimited Potential) dan Pengembangannya pun tidak terbatas. Intangibles di bagi menjadi 2, yaitu dari segi Internal dan External. Untuk mengembangkan kemampuan yang Internal itu dapat dilakukan berulang - ulang secara bertahap. Yang di dalamnya itu ada Values dan Culture, Skill, Knowledge, dan Team Work. Kemampuan yang seperti itu bisa dikatakan mudah untuk dikembangkan, tapi untuk Intangibles dari segi External ini sangat sulit membangunnya dikarenakan tidak terlihat pengembangannya. Seorang HRD yang Super harus mampu mengembangkan Aset External ini, yang di dalamnya ada Support, Brand Loyalty, Brand Image, Trust, dan Reputation. Pada intinya Aset External ini sudah di kenal dan di hafal oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat selalu memilih Brand yang sering mereka pakai. Seorang HRD harus mampu mencari cara yang tepat dan akurat untuk membangun Aset External ini di kalangan masyarakat luas.
     Seorang pemimpin tidak akan bisa memajukan perusahaannya seorang diri, dia pasti membutuhkan SDM yang hebat dan memiliki mimpi yang besar untuk memajukan perusahaan. Salah satu cara untuk membangun Asset External ini yaitu dengan teori "Payung". Mungkin ada banyak orang yang sudah mengetahui teori ini bahkan menerapkan teori ini, tapi mungkin juga ada beberapa orang yang belum mengetahui teori ini. Inti dari teori payung ini adalah memberikan kebebasan kepada seluruh SDM yang ada di dalam perusahaan untuk menyampaikan dan menjelaskan tentang ide - ide atau gagasan cemerlangnya kepada pimpinan. Kebanyakan perusahaan, pemimpinnya tidak mau mendengarkan dan menampung aspirasi - aspirasi dari bawahan, kebanyakan pemimpin berpikir "Kamu itu hanya bawahan/pegawai disini jadi kerjakanlah tugas kamu sebagai pegawai saja". Jika pemimpin terus menerus berpikir seperti ini, maka sampai kapanpun dia tidak akan mengetahui potensi apa yang dimiliki seluruh SDM yang ada di dalam perusahaan. Kembali lagi ke teori payung, payung itu diibaratkan pemimpin dan yang di bawah payung tersebut adalah seluruh pegawainya. Jika jarak antara payung tersebut dengan seluruh pegawai sangat dekat itu berarti pemimpin membatasi aspirasi dari pegawai dan hal itu membuat pegawai menjadi minder dan tidak percaya diri lagi, serta akan membuat pegawai tersebut menghapus mimpi yang akan memajukan perusahaan tersebut. Jika jarak antara payung tersebut dengan seluruh pegawai tinggi, berarti pemimpin membuka lebar - lebar kebebasan untuk bermimpi dan berpikir besar kepada seluruh pegawai, dengan keadaan seperti ini maka pegawai akan dengan percaya diri dan leluasa untuk menyampaikan seluruh mimpinya dan ide - ide atau gagasan yang besar untuk memajukan perusahaan tersebut. Seiring waktu berjalan, pemimpin bebas memilih dan memilah ide - ide cemerlang dari seluruh pegawai, jika ada yang cocok untuk memajukan perusahaan maka pemimpin hanya terus mengarahkan pegawai untuk mengembangkan idenya tersebut dan menerapkan ide tersebut. Jika pemimpin terus menerus membukakan payungnya setinggi mungkin kepada seluruh pegawai, hal ini juga bisa disebut dengan "KAIZEN" (Continous Improvement) Pengembangan yang berulang - ulang menuju perubahan yang lebih baik. Inti dari teori payung ini adalah Perubahan Kebiasaan yang di dalamnya merubah pengetahuan, sikap dan keterampilan seluruh pegawai yang ada di dalam sebuah perusahaan. Adapun prinsip - prinsip perubahan kebiasaan, yaitu yang pertama berpikirlah bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan yang kedua 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang terkecil, mulailah dari sekarang).

Kesimpulannya, Perusahaan tidak akan berjalan dan maju jika tidak memiliki HRD dan SDM, karena HRD adalah sebagai ujung tombak untuk menjalankan motor penggerak (SDM) dalam sebuah perusahaan. Jika tidak ada HRD maka tidak akan ada yang mengorganisir SDM, jika tidak ada SDM maka tidak akan ada yang menggerakkan perusahaan untuk maju. Walaupun perusahaan memaksakan untuk berjalan itu tidak akan bertahan lama dan akan segera tergusur oleh perusahaan lain.

Sekian tulisan dari saya, mohon maaf jika ada salah kata, bahasa, atau penyampaian yang kurang dimengerti, mohon dikoreksi. Terimakasih.

0 komentar:

Posting Komentar